Akhir semester dalam perkuliahan
saya merasa amat sangat kurang produktif. Dalam seminggu hanya ada sehari
jadwal kuliah saya. Sebagai makhluk yang menurut saya sendiri saya ini bukanlah
orang yang suka berdiam diri kecuali tidur (ga juga sih) jadwal seperti itu
membuat saya sangat jenuh dengan hidup sebagai mahasiswa semester akhir. Saya
juga termasuk malas dalam mengerjakan skripsi. Bisa dibilang harus ada sesuatu
yang harus “mengejar” dahulu supaya rajin. Sebenarnya sudah sejak lama saya
berpikir tentang bagaimana cara yang cukup tepat untuk mengisi waktu kosong
saya yang berlimpah ini. Pernah terpikir untuk mencoba untuk belajar membuat
video video bagus tapi bukan vlog atau semacamnya, lebih ke film atau video
musik tapi pada akhirnya saya sadar kamera itu mahal ya ujung-ujungnya ga jadi. Saya pun melihat teman saya dia
sering menshare link blognya, ternyata dia sekarang suka menulis. Sedang
asik-asiknya buka twitter (iya saya masih main twitter) ada chat dari makhluk
tersebut yang notabenenya teman dekat karib banget saya. Dia jauh, jauh
kuliahnya, di luar kota, tapi kami masih sering catch up lewat sosmed. Teman
saya itu dengan ujug-ujug chat saya,“nge apa kabar nge” disitu saya berpikir ini makhluk tidak
biasanya begini, seperti ada “something”. Saya balas aja dengan asal “lu ngapa
bego?, basiannya jelek ya?” dengan maksud berguyon. Usut punya usut ternyata
dia sedang kangen sama masa lalu. Orang ini juga yang mengilhami saya untuk
memulai menulis karena dia juga memiliki blog yg isinya celotehan dia dan saya
pun ingat cita-cita dia yang pada saat SMA dia bilang, dia ingin menjadi
jurnalis jadi wajar lah dia sekarang menulis. Alasan
saya menulis juga mungkin saya merasa saya punya pikiran pikiran absurd nan
aneh yang cukup sayang apabila terlupakan. Saya sadar manusia mempunyai
kemampuan mengingat yang terbatas jadi saya putuskan untuk memulai perjalanan
menulis saya.
Disuatu negeri terdapat sebuah kerajaan yg rajanya amat adil dan bijaksana. Akan tetapi raja tersebut sedang sekarat dan menginginkan anak laki-laki semata wayangnya untuk menikah. Ketika mendekati ajal, sang raja akhirnya menemukan wanita yg tepat untuk menikah dengan anaknya. Singkat cerita menikahlah anak raja dengan wanita itu dan raja pun meninggal beberapa hari setelahnya. Kematian sang raja secara otomatis membuat sang pangeran naik takhta menjadi raja. Kerajaan pada saat itu mengalami masa yg sulit, disatu sisi mereka bergembira karena pernikahan sang pangeran, dilain sisi berkabung atas kematian raja yg adil. Semua berjalan dengan sempurna sampai ternyata sang istri raja muda tersebut memiliki niat buruk kepadanya. Wanita tersebut ternyata menikah dengan sang raja karena keterpaksaan. Dia terpaksa menikah karena waktu itu orang tuanya miskin dan menginginkan anaknya dinikah kan, terlebih itu adalah permintaan sang raja. Ternyata wanita ters
Comments
Post a Comment